C. EKONOMI MASYARAKAT
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku 31 Desember 2015
tahun kemarin merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia. Jika tak
berhati-hati, produk Indonesia akan kalah saing di pasar negeri sendiri.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu yang bakal paling merasakan dampaknya. Namun jika UMKM di tingkat desa dapat diberdayakan dengan baik, Indonesia justru memiliki basis kekuatan positif dalam bersaing di MEA.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu yang bakal paling merasakan dampaknya. Namun jika UMKM di tingkat desa dapat diberdayakan dengan baik, Indonesia justru memiliki basis kekuatan positif dalam bersaing di MEA.
Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Marwan Jafar mengatakan permberdayaan tersebut
harus dimulai dengan memberi wawasan ke pelaku UMKM di desa. Selama ini, kata
Marwan, pengetahuan terkait MEA ini masih sangat terbatas.
Kita juga harus bisa meningkatkan efisiensi dan kualitas produk
yang dihasilkan oleh UMKM yang ada di desa. Hal ini dilakukan agar
produk-produk yang dihasilkan desa dapat diadu kualitas dan harganya dengan
produk Negara lain,” tegas Marwan dalam keterangan media, Kamis 5 November
2015.
Dua langkah ini juga harus didukung dengan meningkatkan daya serap pasar produk UMKM dari desa. Bisa melalui penyediaan infrastruktur pemasaran yang mudah dan terjangkau, serta dengan meningkatkan promosi produk yang mudah dipahami oleh masyarakat ASEAN lainnya. Selain itu juga harus ada dukungan akses permodalan untuk UMKM Desa. UMKM di desa juga harus memiliki akses informasi yang terbuka.
Dua langkah ini juga harus didukung dengan meningkatkan daya serap pasar produk UMKM dari desa. Bisa melalui penyediaan infrastruktur pemasaran yang mudah dan terjangkau, serta dengan meningkatkan promosi produk yang mudah dipahami oleh masyarakat ASEAN lainnya. Selain itu juga harus ada dukungan akses permodalan untuk UMKM Desa. UMKM di desa juga harus memiliki akses informasi yang terbuka.
Menilai peluang pengembangan e-Commerce di Indonesia untuk menyokong program tersebut sangatlah besar. Dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 255 juta jiwa penduduk Indonesia, pengguna internet mencapai 150 juta.
E-commerce ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi, membuka akses pasar pada produk lokal, serta dapat dimanfaatkan untuk membuat terobosan seperti “Warung Online”. Namun tujuan ini, dibutuhkan bantuan dan dukungan agar UMKM di desa-desa memiliki kualitas produk yang terjaga, sarana informasi dan telekomunikasi yang mendukung, serta kualitas SDM pelaku UMKM yang perlu ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar